Pengertian
embun
Dalam
kamus umum bahasa Indonesia, embun diartikan titik-titik air yang
jatuh dari udara (pada malam hari). Secara umum, embun adalah nama
yang diberikan untuk bintik-bintik air yang sering dijumpai menempel
pada daun-daunan, dan rumput.
Proses
terjadinya embun
Embun
terbentuk ketika udara yang berada di dekat permukaan tanah menjadi
dingin mendekati titik dimana udara tidak dapat lagi menahan semua
uap air. Kelebihan uap air itu kemudian berubah menjadi embun di atas
benda-benda di dekat tanah. Sepanjang hari benda-benda menyerap panas
dari matahari. Sedangkan di malam hari benda-benda kehilangan panas
tersebut melalui suatu proses yang disebut radiasi termal. Ketika
benda-benda di dekat tanah menjadi dingin, suhu udara disekitarnya
juga menjadi berkurang. Udara yang lebih dingin tidak dapat menahan
uap air sebanyak udara yang lebih hangat. Jika suhu udara bertambah
semakin dingin, maka akhirnya akan mencapai titik embun. Titik embun
adalah suhu dimana udara masih sanggup menahan uap air sebanyak
mungkin. Bila suhu udara semakin bertambah dingin, sebagian uap air
akan mengembun di atas permukaan benda yang terdekat
Embun
terbentuk dengan baik pada malam hari yang cerah dan tenang. Ketika
angin bertiup, udara tidak cukup waktu untuk bersentuhan dengan
benda-benda dingin, sehingga membutuhkan lebih banyak waktu untuk
menjadi dingin mendekati titik embun. Ketika langit berawan
benda-benda menjadi dingin lebih lama karena awan memancarkan kembali
panas ke bumi. Embun juga terbentuk dengan baik ketika kelembaban
tinggi.
Embun
menguap ketika matahari bersinar. Matahari memanaskan tanah dan
kembali menghangatkan udara. Udara yang lebih hangat dapat menahan
uap air lebih banyak, dan embun menguap ke dalam udara ini.
Embun
beku
Biasanya
embun terbentuk pada titik embun dan kemudian membeku, disebut embun
beku atau embun putih. Embun beku terbentuk ketika titik embun berada
dibawah titik beku, sehingga mengakibatkan uap air yang lebih
langsung membeku di atas benda-benda di dekat tanah.
Embun
beku adalah sebuah pola dari kristal-kristal es yang terbentuk dari
uap air di atas rumput, daun, dan benda-benda lainnya yang berada di
dekat tanah. Embun beku terbentuk terutama pada malam yang dingin dan
tak berawan ketika suhu udara turun di bawah 0oC yakni suhu titik
beku air. Embun beku dan embun terbentuk dengan cara yang tidak jauh
berbeda. Sepanjang hari permukaan bumi menyerap panas dari matahari,
ketika matahari terbenam bumi mulai menjadi dingin. Turunnya suhu
jauh lebih besar pada malam yang cerah dibandingkan dengan malam yang
berawan, karena tidak ada awan yang memantulkan kembali panas yang
dilepas oleh permukaan bumi.
Ketika
proses pendinginan berlanjut, uap air di udara mengembun membentuk
titik-titik embun pada benda-benda. Sebagian titik-titik embun ini
membeku ketika suhu turun di bawah 0o C. Titik-titik embun yang
membeku semakin bertambah ukurannya, menjadi kristal beku ketika
titik-titik embun di sekelilingnya menguap dan mengumpulkan uap air
di atas kristal. Pada saat suhu berada di bawah titik beku uap air
kadangkala langsung berubah menjadi kristal es, tanpa harus berubah
menjadi titik embun. Kristal-kristal beku muncul dalam dua macam
bentuk, menyerupai piring dan pilar. Kristal yang menyerupai piring
berbentuk rata dan menyerupai kristal salju. Kristal-kristal pilar
berupa tiang es kosong berbentuk segi enam.
Kata
beku juga bermakna suhu di bawah titik beku yang membahayakan
tanaman. Pada suhu ini cairan yang berada di dalam sel-sel tanaman
membeku dan mengembang, mengakibatkan pecahnya dinding-dinding sel.
Sumber
: www.merbabu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.